Mengenal Lontara Bugis
Suku Bangsa Bugis adalah suku bangsa yang tergolong ke dalam suku Deutro-Melayu atau Melayu Muda. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Bugis yang tersebar di sebagian kabupaten Bone,Maros, Pangkep, Barru, Pare-pare, Pinrang, Enrekang, Majene, Luwu, Sidrap, Soppeng, Wajo, Sinjai, Bulukumba dan Bantaeng. Masyarakat Bugis memiliki sendiri lambang penulisan yang memakai huruf / aksara lontara.
Jika
ditelusuri, aksara-aksara di nusantara merupakan turunan dari aksara
Pallawa yang berkembang di India bagian selatan, dan merupakan turunan
dari aksara Brahmi yang merupakan cikal bakal semua aksara di daerah
Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Aksara
Brahmi adalah aksara yang digunakan di India pada masa pemerintahan
Rasa Asoka (270 SM- 232 SM) yang ditulis dari kiri ke kanan meskipun
berdasarkan huruf Aram atau huruf-hurus Fenisia di Timur Tengah yang
ditulis dari kanan ke kiri. Aksara ini berkembang
menjadi berbagai jenis aksara, yang biasanya dibagi menjadi aksara
khas India Utara yang lebih bersudut dan aksara India Selatan yang
lebih bulat. Setelah sekian lama, beberapa aksara dihubungkan dengan
bahasa-bahasa tertentu.
Aksara
lontara atau huruf lontara ada sebahagian kalangan menyebut Lontara'
atau Lontarak. Lontara Bugis merupakan aksara asli masyarakat Bugis,
Makassar, dan Mandar di Sulawesi Selatan. Bentuk aksara lontara itu
sendiri terinspirasi dan tersusun dari empat unsur yakni, angin, tanah,
air, dan api yaitu "Sulapa Eppa". Sehingga bentuk huruf nya mayoritas
menyerupai segi empat.
Ada
yang berpendapat bahwa lontara ini berbeda dengan aksara-aksara lain di
Indonesia seperti aksara Bali, Jawa, Lampung, Sunda, yang oleh sebagian
besar filolog dikaitkan dengan aksara Pallawa (atau kadangkala ditulis
Pallava, sebuah aksara yang berasal dari India bagian selatan). Aksara
lontara ini tidak dipengaruhi budaya lain, termasuk India, tetapi ada
pula yang berpendapat bahwa aksara ini merupakan turunan dari Pallawa.
Jujur sampai dengan sekarang masyarakat bugis – makassar sendiri banyak yang tidak memahami huruf lontara. Mungkin ini salah salah satu ciri bahwa kebudayaan Bugis sudah mulai di kikis oleh kebudayaan-kebudayaan barat yang bagaikan virus ganas menyebar di negara kita.
(Teluk Bone)
Jujur sampai dengan sekarang masyarakat bugis – makassar sendiri banyak yang tidak memahami huruf lontara. Mungkin ini salah salah satu ciri bahwa kebudayaan Bugis sudah mulai di kikis oleh kebudayaan-kebudayaan barat yang bagaikan virus ganas menyebar di negara kita.