10 Mitos Tentang Rokok
Merokok merupakan masalah klasik yang sudah lama menghiasi kehidupan manusia. Meski rata-rata perokok sudah mengetahui bahwa rokok dapat menyebabkan penyakit jantung, impotensi, kanker dan lain-lain – seperti yang tertulis pada setiap akhir iklan rokok (walaupun hanya sesaat), namun kenyataannya orang masih saja merokok. Ironisnya, akibat yang ditimbulkan bukan hanya bagi mereka yang menghisapnya, perokok pasif juga harus menanggung beban ini. Ada banyak alasan yang digunakan perokok ketika disarankan untuk berhenti. Dan alasan-alasan tersebut kini menjadi mitos yang harus dipatahkan! Nah, berikut adalah mitos-mitos seputar rokok:
Mitos 1: Dengan merokok saya terlihat macho/cool
Tepatnya,
pabrik rokok mengharapkan anda berpikir seperti itu. Mungkin awalnya
memang iya, tapi tunggu saja. Merokok dapat menimbulkan kulit keriput
dan gigi kuning. Merokok juga berkontribusi pada osteoporosis atau
pengeroposan tulang. Kalau sudah begitu, tubuh tidak lagi tegap. Dan
yang lebih penting, merokok dapat menyebabkan impotensi. Apa itu yang
namanya macho?
Mitos 2: Berhenti merokok bisa membuat saya gemuk
Bertambanya
berat badan banyak dialami orang yang mencoba berhenti merokok. Hal ini
terjadi karena kebiasaan menghisap rokok kini berganti dengan makan.
Namun dengan merencanakan diet gizi yang sehat dan meningkatkan
aktivitas akan membantu kita memecahkan masalah ini. Bahkan, dengan
olahraga, tidak hanya masalah berat badan saja yang dapat diatasi, namun
stamina dan kapasitas paru yang hilang ketika merokok juga dapat
dikembalikan.
Mitos 3: Merokok tidak melukai orang lain selain diri sendiri
Salah!
Bila merokok di sekitar orang lain, anda telah menyakiti mereka
terutama yang memiliki asma, penyakit jantung, alergi atau anak-anak.
Perokok pasif juga mempunyai resiko yang meningkat seperti pada perokok
aktif.
Mitos 4: Saya masih muda, saya akan berhenti merokok beberapa tahun lagi
Hampir
semua perokok aktif mulai merokok ketika masih muda. Dan kebanyakan
dari mereka berharap dapat berhenti beberapa tahun kemudian. Namun
kebanyakan masih merokok setelah lima tahun ke depan.
Mitos 5: Hanya satu rokok sehari kok
Merokok
tidaklah aman sekalipun hanya 1 rokok dalam sehari. Setiap rokok
mengandung sekitar 1 sampai 2 miligram nikotin, yang mencapai otak Anda
10 detik setelah Anda menghirupnya. Segera setelah kepulan pertama Anda,
Anda akan merasakan aliran adrenalin yang dapat meningkatkan tekanan
darah, denyut jantung, dan laju pernapasan Anda.
Mitos 6: Rokok saya “light”, jadi ya ga masalah
Munurut Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat, rokok “light”
memiliki kandungan yang sama dengan rokok pada umumnya, termasuk lead,
ammonia, benzene, DDT, gas butane, carbon monoxide, arsenic dan polonium
210.
Mitos 7: Kanker Payudara adalah kanker pembunuh nomor 1 pada wanita
Tet
tot! Yang benar adalah kanker paru. Meningkatnya angka kematian akibat
kanker paru berhubungan langsung dengan meningkatnya rate dari merokok.
Merokok juga merupakan resiko mayor pada penyakit jantung, si pembunuh
nomor satu.
Mitos 8: Merokok dapat memperbaiki mood
Beberapa
orang percaya rokok dapat menambah semangat, namun itu dapat menurunkan
moodmu. Jika anda sedang down atau depresi, rokok dapat menempatkan
anda pada resiko yang lebih tinggi untuk depresi, hiperaktivitas, dan
attention deficit disorder. Seperti pada penelitian terbaru disebutkan,
remaja yang merokok memiliki resiko 4 kali yang lebih besar untuk
mengalami depresi dari remaja yang tidak merokok.
Mitos 9: Mengunyah tembakau adalah aman karena tidak melalui inhalasi
Bukan
hanya kanker paru yang dapat membunuh. Mereka yang mengunyah tembakau
memiliki resiko untuk kanker pada rongga mulut, yang dapat mengenai
lidah, bibir dan gusi. Seperti pada merokok, lebih cepat berhenti lebih
besar kesempatan anda untuk meloloskan diri dari penyakit-penyakit
tersebut.
Mitos 10: Saya sudah merokok selama bertahun-tahun, tidak ada gunanya saya berhenti sekarang.
Ketika
Anda merokok, Anda memotong beberapa tahun kehidupan Anda. Seorang pria
berusia 35 tahun, misalnya, akan hidup lima tahun lebih lama hanya
dengan berhenti merokok, menurut Institut Penyalahgunaan Obat Nasional
di Amerika. Hal ini juga berlaku bagi wanita. Anda memang tidak bisa
memutar kembali waktu, tapi jika Anda berhenti merokok selama 10 tahun
atau lebih, risiko Anda terhadap kanker akan jauh lebih rendah dan
risiko penyakit jantung Anda bisa hampir sama dengan mereka yang tidak
pernah merokok.
Menurut American Cancer Society, 20 menit
sejak Anda berhenti merokok, tekanan darah dan denyut nadi seseorang
akan kembali ke normal. Jadi, meskipun Anda telah merokok sebagian besar
hidup Anda, Pardue mengatakan bahwa tidak pernah ada kata terlambat
untuk berhenti merokok. Jika bukan untuk Anda, lakukanlah untuk
orang-orang terdekat I tercinta Anda. “Cara kita menjalani
hidup kita memiliki dampak Iangsung terhadap anak dan cucu kita, maka
dari itu kita harus memberikan contoh yang baik bagi mereka,” kata
Pardue.
0 komentar:
Post a Comment
Nah apa komentar anda?