Melirik Kreatifitas Founder Brand Woles
Woles begitulah kata yang dijadikan brand/merek sebuah bisnis clothing yang kini ketenarannya sudah sangat terkenal di Indonesia. Kata Woles pertama kali muncul didunia twitter yang merupakan kebalikan dari kata Selow yang berarti santai. Kesuksesan Agit memasarkan produknya tidak segampang mendapatkannya perlu kerja keras dan kreatifitas untuk mencapainya.
Agtya Priyadi, seorang pemuda yang sukses menancapkan namanya di kancah
Entrepreneurship di Indonesia juga memulainya bukan dengan jalan yang
mudah. Dapat dibayangkan saat pemuda lain melanjutkan pendidikannya ke
jenjang kuliah, ia malah sudah harus bekerja untuk menyambung hidupnya
karena di umur yang masih sangat muda tersebut orang tuanya sudah pergi
ke pangkuan Illahi.
Menjadi Entrpreneur memang tidak perlu menempu pendidikan yang tinggi,
seperti yang dilakukan oleh pemuda yang biasa disapa Agit ini. Ia hanya
lulusan SMA saat memulai usahanya, yang bahkan tidak dimulai dengan
modal yang berlimpah. Dengan uang hasil kerja kerasnya dan bermodalkan
pengalaman kerja di distro bernama “Gazelle”, ia pun hanya mampu untuk
membuat stiker dengan gambar gurita lucu berwarna ungu untuk nama brand miliknya sendiri, “YeahRight!”.
Di umur yang masih cukup muda, yaitu
di usianya yang ke-18, Agit harus menerima kenyataan pahit. Saat itu,
sang ibu telah meninggalkannya untuk selamanya. 40 hari kemudian, sang
Ayah menyusul ke pangkuan sang khalik. Ia beserta beberapa kakaknya,
berjuang untuk meneruskan hidup tanpa orang tua. Setelah lulus SMA, Agit
pun tidak melanjutkan kuliah karena tidak ada biaya, ia lalu bekerja di
salah satu distro di kawasan Kebayoran Baru sebagai shop keeper.
Karena kemauan kerja dan belajarnya yang kuat, beberapa bulan kemudian
ia diangkat menjadi store manager yang merangkap sebagai marketing promo
dan beberapa bidang lainnya. Hingga beberapa tahun berjalan, ia pun
menjadi orang yang berpengaruh dalam perkembangan distro tersebut.
Di kala bekerja, ia mempunyai keinginan untuk memiliki merk clothing
line sendiri. Namun karena keterbatasan modal, dengan uang yang ada ia
memiliki ide untuk membuat stiker. Merk pertama yang ia punya adalah
“Yeah Right”, sekitar dua tahun yang lalu. Produk pertamanya juga masih
sebatas stiker, ia belum memproduksi pakaian apapun.
Setelah itu barulah ia mencoba untuk mendesign sendiri kaos ciptaannya
dengan menyelipkan sebuah stiker dengan gambar baby octo, sebuah gambar
gurita lucu berwarna ungu. Gambar gurita dengan empat buah tangan
tersebut terinspirasi dari sang Ibu yang memiliki empat orang anak dan
berjuang untuk membahagiakan hidup mereka.
Ternyata Yeah Right mendapat banyak apresiasi dari banyak pihak.
Desainnya yang lucu ternyata sangat disukai hingga saat ini. Merk ini
banyak dipakai oleh para musisi dan public figure lainnya. Perjuangan
anak muda ini pun bisa dikatakan berhasil. Namun, ia tidak berhenti
berinovasi sampai di situ saja. Setahun kemudian ia membuat merk
selanjutnya bernama WOLES. Latar belakang terciptanya WOLES pun cukup menarik. Itu bermula pada
saat ia memperhatikan tweet orang-orang yang ia follow di jejaring media
sosial, Twitter. Setiap status teman yang mengeluh tentang macetnya
Jakarta atau status lain yang menyuarakan keresahan, Agit selalu
merespon dengan kata “woles” yang berarti santai. Hal tersebut
berlangsung hingga beberapa waktu.
Selanjutnya, pria bernama lengkap Agtya Priyadi ini pun memiliki ide
untuk membuat sebuah gimmick baru mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan woles. Ia lalu membuat stiker sederhana bertuliskan “woles” yang
ditempelkan di cover handphone teman-temannya.
Setelah itu, ia bahkan menempelkannya di tempat-tempat umum dan juga
memposting gambar tersebut di Twitter. Lalu ia mencoba untuk membuat
sebuah kaos sederhana dengan tulisan “woles”.
Ternyata respon yang diterima jauh melebihi ekspektasinya. Banyak orang
yang menyukainya bahkan pemesanannya lebih luar biasa daripada Yeah
Right sendiri.
Kini pemuda bersahaja ini sudah mulai fokus pada bisnisnya, karena sejak
Januari ia sudah tidak bekerja lagi di distro tersebut dan mengontrak
sebuah rumah di kawasan Fatmawati bersama dengan kakaknya, Ayi
Mahardika. Ia pun kini sudah mempekerjakan beberapa orang untuk membantu
mengembangkan bisnisnya yang dijalankan.
sumber : http://www.oktomagazine.com/oktobusiness/leader_profile/1942/function.fopen
http://tau-sejarah.blogspot.com/2013/01/sejarah-di-balik-merk-yeah-right-dan.html
0 komentar:
Post a Comment
Nah apa komentar anda?